Ular kisik adalah sejenis ular dari suku Colubridae. Dalam bahasa Jawa ular ini dikenal sebagai ula lare-angon (ular anak gembala) karena ular yang jinak ini biasa menjadi permainan anak-anak gembala di Jawa Tengah. Namanya dalam bahasa Inggris adalah striped keelback, merujuk pada garis-garis memanjang dan bentuk sisik-sisik punggungnya yang berlunas (keeled). Nama ilmiahnya adalah Xenochrophis vittatus (Linnaeus, 1758).
Ular kisik umumnya bertubuh kecil ramping. Panjang tubuh maksimal
mencapai 70 cm, namun umumnya hanya sekitar 50 cm. Ekornya sekitar
seperempat dari seluruh panjang tubuhnya.
Kepala berwarna hitam di bagian atas, dengan coret-coret putih yang
berpola simetris. Moncong agak kemerahan seperti warna daging. Dorsal
(sisi atas tubuh) dengan sepasang pita coklat kuning keemasan di atas
warna hitam. Di bagian muka (anterior) masing-masing pita ini terbagi
lagi oleh garis hitam tipis. Sisi ventral (bawah tubuh) berwarna putih,
dengan garis-garis hitam pada tepi sisik ventral yang memberikan kesan
warna lorek.
Sisik-sisik dorsal dalam 19 (19-19-17) deret, berlunas kecuali
satu-dua deret terbawah. Sisik-sisik ventral sekitar 149 buah, sisik
anal (penutup anus) berpasangan, sisik-sisik subkaudal (di bawah ekor)
80 pasang.
Perisai labial (bibir) atas berjumlah 9 buah, yang ke-4 hingga ke-6
menyentuh mata, putih dengan tepi belakang berwarna hitam. Labial bawah
10, no 4-7 membesar. Sebuah sisik anterior temporal terdapat di masing-masing sisi kepala. Lubang hidung mengarah ke samping.
Ular kisik merupakan ular darat yang hidup tidak jauh dari perairan. Ia menghuni hutan-hutan hujan dataran rendah hingga hutan pegunungan bawah
sampai ketinggian sekitar 1200 m dpl., serta lingkungan pertanian dan
pemukiman di sekitarnya. Ular kisik terutama menyukai lingkungan dekat sungai, saliran, rawa, sawah dan kolam, di mana ular ini dapat berenang dengan baik.
Ia sering didapati menyelusup di antara rerumputan atau herba tepi air yang lebat, memburu kodok, berudu dan ikan
kecil-kecil. Tidak jarang, pada saat matahari terbit ular ini telah
terlihat menjalar di antara tanaman padi di sawah. Ular kisik juga kerap
berkeliaran di pekarangan dan halaman rumah, terutama dekat genangan
air.
Ular ini tidak seberapa takut dengan manusia. Anak-anak di pedesaan di Banyumas
sering menangkapnya untuk dijadikan permainan karena ular ini tidak
menggigit. Hanya saja, apabila merasa terganggu, ular kisik mengeluarkan
bau tidak enak yang keras dari kelenjar di dekat anusnya. Apabila
terjadi demikian, biasanya ular ini segera dilepaskan kembali oleh
anak-anak tersebut.
Ular kisik terbatas menyebar di Sumatra, termasuk beberapa pulau di sekitarnya seperti Pulau We dan Bangka dan Jawa. Diintroduksi ke Singapura.
Ular kisik bertelur hingga delapan butir.sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar